Sabtu, 23/05/2015 12:11 WIB
Jakarta -Biaya logistik di Indonesia lebih mahal dibandingkan ke luar negeri. Contohnya tarif angkut 1 unit kontainer dari Jakarta-Padang, yang lebih tinggi daripada Jakarta-Singapura.
"Mengirim 1 unit kontainer dari Padang-Jakarta US$ 600, Jakarta-Singapura US$ 185. Kenapa tinggi? Karena kapal ini terus berlayar hingga ke Sorong jatuhnya dari Sorong barang yang dikirim kosong," kata Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo, di depan ratusan insinyur yang tergabung dalam Persatuan Insinyur Indonesia (PII), di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (23/05/2015).
Indroyono mengatakan, pemerintah sampai saat ini masih berusaha keras menurunkan tingginya tarif logistik di dalam negeri. Cara yang bisa dilakukan adalah, dengan membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang bisa diakses oleh 5 pelabuhan utama di Indonesia.
Kelima pelabuhan yang dimaksud Indroyono adalah, Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelabuhan, Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Teluk Lamong, Pelabuhan New Makassar, dan Pelabuhan Sorong.
"Diputuskan ada KEK di sekitar 5 pelabuhan tadi. Misalnya contoh yang ada KEK Sei Mengkei di Sumatera Utara adalah prioritas sawit. Ada juga KEK Sorong yang dilengkapi galangan kapal, 2 pelabuhan dan industri furnitur," tuturnya.
Semuanya tidak bisa dicapai tanpa peran insinyur. Indroyono meminta semua pihak, baik pelaku usaha dan para insinyur di Indonesia masuk dan ikut berinvestasi dalam membangun KEK di dalam negeri.
"Mari masuk untuk kembangkan KEK ini. Saya imbau khususnya PII," sebutnya.
"Mengirim 1 unit kontainer dari Padang-Jakarta US$ 600, Jakarta-Singapura US$ 185. Kenapa tinggi? Karena kapal ini terus berlayar hingga ke Sorong jatuhnya dari Sorong barang yang dikirim kosong," kata Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo, di depan ratusan insinyur yang tergabung dalam Persatuan Insinyur Indonesia (PII), di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (23/05/2015).
Indroyono mengatakan, pemerintah sampai saat ini masih berusaha keras menurunkan tingginya tarif logistik di dalam negeri. Cara yang bisa dilakukan adalah, dengan membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang bisa diakses oleh 5 pelabuhan utama di Indonesia.
Kelima pelabuhan yang dimaksud Indroyono adalah, Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelabuhan, Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Teluk Lamong, Pelabuhan New Makassar, dan Pelabuhan Sorong.
"Diputuskan ada KEK di sekitar 5 pelabuhan tadi. Misalnya contoh yang ada KEK Sei Mengkei di Sumatera Utara adalah prioritas sawit. Ada juga KEK Sorong yang dilengkapi galangan kapal, 2 pelabuhan dan industri furnitur," tuturnya.
Semuanya tidak bisa dicapai tanpa peran insinyur. Indroyono meminta semua pihak, baik pelaku usaha dan para insinyur di Indonesia masuk dan ikut berinvestasi dalam membangun KEK di dalam negeri.
"Mari masuk untuk kembangkan KEK ini. Saya imbau khususnya PII," sebutnya.
Sumber: detik.com